nah ini adalah cerpen buatan saya walaupun masih jelek dan ceritanya agak aku rubah sedikit.
Guruku Pujaanku
Berhari-hari
sudah kulewati masa-masa kelas 9, awalnya sedikit kaget dengan tugas yang
begitu banyak menyiksa. Hari-hari hanya diisi dengan les, les, dan terus les.
Hari ini tepat hari Senin yang biasanya murid-murid biasa sebut dengan istilah “Monsterday” sang perusak hari libur
para murid. Seperti biasa sehabis pulang sekolah cepat-cepat mandi dan makan
langsung berangkat les. Bayangkan setiap hari selalu diisi dengan hal seperti
ini, pasti capek. Tapi ada sutu hal yang membuat aku semangat untuk datang ke
tempat les, yaitu guru pujaanku “Kak Reno” yang berumur 19 tahun, pengajar
Matematika dan Fisika di tempat les. Bisa dibilang aku terpesona dengannya, dan
teman-teman tahu akan hal ini.
Jadwal hari ini adalah matematika aku
berharap kak Reno yang mengajar kelas kami, tapi ternyata tidak, hari ini dia
menagar kelas sore. Tapi aku dan sahabat-sahabatku berniat untuk menunggunya
datang. Ketika dia datang, dia terlihat sangat tampan sekali, semua sahabatku
hanya bisa menggodaku hingga akhirnya dia tahu aku suka dia. Dan disinilah awal
aku dan kak Reno dekat.
Aku sangat suka dia dari awal aku
melihatnya, bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Hari demi hari aku dan
kak Reno semakin dekat, kami saling chatting dan bercanda bersama. “Tapi apakah
dia juga suka kepadaku?” tanya aku kepada diriku saat bercermin. Aku harap dia
ada rasa kepadaku meskipun hanya sekit saja, aku terima itu.
Dari hari itu aku semakin semangat
untuk berangkat les tapi kak Reno tidak pernah mengajar kelasku lagi. Aku
bingung, menurut saudaranya, dia pindah jurusan kuliah ke penerbangan, jadi
pulang kuliahnya jam 3, sedangkan jadwal aku les dimulai dari jam 2. Aku sangat
sedih dia tidak bisa mengajar di kelasku lagi, tapi aku tetap senang, aku masih
bisa melihatnya walau hanya saat pulang les dengan waktu yang cukup singkat.
Kak Reno semakin berubah kepadaku,
sifatnya susah ditebak, kadang baik, dan kadang jutek. Aku semakin tak percaya
diri, mungkin dia tidak suka kepadaku, aku makin putus asa. Semua sahabatku
hanya bisa menebak-nebak perasaanya mereka saja
“Mungkin dia
suka sama kamu ndah, tapi dia gengsi, mungkin ya!” sahut Della saat kita sedang
berkumpul bersama
“Menurutku dia
suka dengan orang lain ndah, buktinya ia jutek sama kamu” sahut nana membalas
pendapat Della
“Apa mungkin dia
gak suka sama perempuan? Jangan-jangan dia suka sama laki-laki, hahahaha” sahut
ditha bercanda
Aku semakin bingung dengan semua ini.
Dia kadang kasih harapan kepadaku dan kadang sama sekali tidak kasih harapan. Apa
mungkin aku harus melupakannya? Sesungguhnya aku juga sudah lelah dengan semua
yang tidak jelas ini, hanya membuat pusing saja. Apalagi dia datang dan pergi
seenaknya dari hidupku.
Salah satu temanku berpendapat supaya
aku menanyakannya langsung ke kak Reno tentang perasaannya kepadaku. Dengan
waktu 3 hari aku persiapkan kata-kata dan mental untuk memberanikan diri
menanyakan kepastian kepadanya, aku sudah sangat penasaran. Sungguh mengejutkan
ternyata dia juga menyukaiku tapi dia tidak dapat bersamaku karena dia ingin
serius kuliah, dan tidak mau memikirkan perempuan dulu. Walaupun sedih
bercampur senang juga aku mencoba untuk menerimanya. Tapi hingga akhirnya
lama-kelamaan aku menyadari rasa sukaku kepadanya itu hanya sekedar kagum saja.
Dan mulai sekarang aku akan mencoba melupakannya.
nah itu dia cerpen buatan saya, kalian boleh mengkritik atau ga memberi saran-saran kalian. aku tunggu loh:)
nah itu dia cerpen buatan saya, kalian boleh mengkritik atau ga memberi saran-saran kalian. aku tunggu loh:)
0 komentar:
Posting Komentar